Menelan Dana 19 Milyar,Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa di Pelalawan Diduga Asal Jadi

Senin, 14 Juni 2021

Pelalawan(Cakapriau.com)-Pembangunan Intake dan Jaringan pipa transmisi penyediaan air baku IKK Pangkalan Kerinci,Kabupaten Pelalawan yang berada di Tanjung Putus bernilai Rp.19.200.000.048 terkesan asal jadi, pasalnya ketika media mencoba investigasi bahwa didapat pemberat pipa mengalami retak parah dan juga sampai pecah.

Dari hasil investigasi media ditemui, PT.Monhas Adesrabat sebagai pemenang proyek, terdapat dilapangan bahwa beton pemberat pipa yang diletakkan diatas pipa tampak rusak dan tidak layak dipasang diatas pipa air minum yang dananya bersumber dari PUPR,Dirjen Sumber Daya Air dengan dana APBN tahun 2021 . Selain itu pemberatnya hanya ada 2 pada 1 pipa yang panjangnya mencapai 12 Meter yang seharusnya ada 3 beton penahan untuk satu pipa.

CV.Adhitama Karya bertugas sebagai Konsultan Supervisi terlihat terpampang di proyek penyediaan air baku tersebut. Proyek dikerjakan dengan 240 hari kalender dengan sumber dana APBN tahun 2021.

Media mencoba konfirmasi kepada pihak kontraktor PT. Monhas Andesrabat, Melalui Yudi yang menjabat sebagai mandor lapangan mengatakan, saya tidak tahu sumber anggaran proyek ini, terkait besaran dananya juga saya tidak ingat, karena saya hanya pekerja terangnya pada Jumat,( 11/6/2021 ) di kantor proyek di Tanjung Putus.

Sebelum puasa kegiatan proyek ini dimulai akantetapi sampai kapan target kerja saya kurang tahu, karena saya mandor bagian lapangan yang tugasnya hanya memantau anggota kerja serta memberi arahan kerja,ujar Yudi.

Pemberat pipa air minum memang ada berfungsi untuk pemberat pipa air minum, apalagi wilayah tanjung putus rawan banjir,karenanya diberikan pemberat pipa berjumlah 3 pemberat pada sebuah pipa.

Disinggung mengenai kerusakan pemberat yang mengalami retak parah bahkan ada yang patah, Yudi menyebut hal itu biasa saja dalam sebuah proyek. Memang ada kesalahan teknis anggota pada saat menurunkan pemberat pipa makanya membuat sejumlah pemberat mengalami retak atau kerusakan.

Tambah Yudi, anggota kemaren menurunkan pemberat pipa pada malam hari dan menjatuh pemberat dari mobil yang disambut ban bekas di bawah. Semua anggota yang turun kemaren sudah dimarahi karna ulah mereka yang tidak sesuai standart dalam bekerja. (Yusuf Situmorang)

Banner-Top

Baca Juga

Berita Terkait

Whatsapp