Rokan Hulu,Cakapriau.com- Sekretaris Daerah(Sekda)Rokan Hulu(Rohul) Muhammad Zaki SSTP, M.Si menghadiri acara Penilaian kinerja Pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024 yang dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto di Hotel Arya Duta, Pekanbaru Riau, Rabu (29/05/2024).
Turut hadir dalam acara Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Riau Indra, Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Riau, Hj. Fariza SH MH, Bupati dan Wakil bupati se Provinsi Riau, Ketua TPPS kabupaten/kota se provinsi Riau, serta hadir secara Virtual direktur sinkronisasi urusan pemerintah daerah 3 Kementerian Dalam negeri Republik Indonesia, Koordinator kesehatan Bina Bangda Kemendagri Arifin Efendi Hutagalung.
Dari Rokan Hulu Tampak hadir Kepala Dinas DPPKB dr Bambang Triono, Kepala Dinas DPMPD Prasetyo, Sekre Bappeda Febri dan Kadiskes Rohul yang diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat Adkha Dartini, SST. M.M.
Pemerintah daerah provinsi Riau telah melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan 8 aksi konvergensi sesuai petunjuk dari Kementerian Dalam negeri dilaksanakan agar tepat waktu yakni Pada bulan April dan Mei tahun 2024.
Provinsi Riau telah melakukan beberapa metode untuk mempercepat penurunan stunting di kabupaten/kota diantaranya
review data monitoring dan evaluasi aksi konvergensi. Tim penilaian telah melakukan review data berdasarkan hasil input dokumen Bangda tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada 7 sampai 10 Mei 2024.
Selanjutnya tim penilai melakukan kunjungan lapangan secara uji petik dalam rangka validasi data serta penggalian eviden melalui FGD yang telah dilaksanakan pada 13 sampai 24 Mei 2024 yang lalu.
Serta penilaian kinerja oleh tim penilai kinerja berdasarkan paparan yang disampaikan oleh TPPS kabupaten dan kota. Serta tanya jawab pada saat penilaian yang dilaksanakan pada 29 sampai 30 Mei tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kinerja pemerintah daerah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting pada pelaksanaan kinerja 2023 lalu. Kegiatan ini juga untuk memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.
Selain itu juga untuk mengevaluasi dan mengapresiasi kinerja pemerintah daerah kabupaten kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting.
Pj Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting di provinsi Riau telah mengalami penurunan yang sangat besar yakni di angka 13,6 persen, Dimana capaian ini lebih rendah dibandingkan pencapaian nasional di 21,5 persen.
“Hal tersebut merupakan capaian yang luar biasa di mana provinsi Riau menempati posisi ketiga terendah angka stunting nya setelah provinsi Jambi dan Bali “
Jadi Hariyanto berharap pada tahun 2025 Provinsi Riau bisa menembus 1 digit, untuk mewujudkan hal tersebut maka mulai dari Provinsi hingga kabupaten/kota dapat bekerja bersama Sama.
“Tidak ada lagi yang tidak ada lagi yang bekerja sendiri-sendiri, karena jika dikerjakan sendiri tidak akan tercapai ” ungkapnya.
Pemerintah provinsi Riau sebagai pemerintah pusat di daerah mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan integrasi pencegahan stunting di kabupaten kota
“Oleh karena itu penilaian kinerja yang dilakukan pada hari ini merupakan hal yang sangat penting sebagai hasil kinerja dari pembinaan dan pengawasan dan pencegahan stunting yang konvergen dan terintegrasi” jelasnya.
Lebih lanjut Pj Gubernur Riau mengatakan pemerintah kabupaten kota dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk pencegahan dan penurunan stunting, selanjutnya perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif serta melaporkan aksi Konvergensi stunting secara rutin.
Kemudian Sekretaris Daerah Rokan Hulu Muhammad Zaki SSTP, M.Si dalam paparan nya pada saat Penilaian mengatakan untuk mempercepat penurunan angka stunting Pemerintah Daerah kabupaten Rokan Hulu telah mendata anak anak beresiko stunting by name by adress agar bantuan diberikan tepat sasaran dan Bantuan yang di salurkan tidak hanya bersumber dari APBD namun juga dari berbagai Lembaga dan Organisasi.
“Bantuan yang didapatkan yang bersumber dari berbagai lembaga/organisasi untuk pelaksanaan 8 aksi konvergensi pada tahun 2023 diperoleh sebesar Rp. 502.850.000 dan tahun 2024 sebanyak Rp. 260.380.000” jelasnya.
Lebih lanjut Zaki menjelaskan bahwa berbagai upaya telah di lakukan untuk mempercepat 8 aksi konvergensi stunting seperti komitmen dalam melakukan monitoring evaluasi konvergensi stunting dan penilaian kinerja stunting di kecamatan dan desa kemudian membentuk tim pendamping keluarga beserta kader posyandu untuk penginputan data di aplikasi E-strong, selain itu juga dilakukan pelatihan tokoh agama tentang kurikulum dan modul komunikasi perubahan perilaku.
“Rembuk stunting juga telah di lakukan mulai dari tingkat Kabupaten hingga ke tingkat desa dan kelurahan di Rokan hulu” terangnya.(RLS/Jef)