Cegah Paham Terorisme Polres Dumai Gelar FGD, Mantan Napiter Beri Pesan ini

Kamis, 2 September 2021

DUMAI (CakapRiau.com) – Unsur elemen yang ada ditengah masyarakat kota Dumai, mengikuti kegiatan Focus Group Discusion (FGD), yang digelar Kepolisian Resort Dumai, Kamis (2/9/2021) bertempat di Gedung Citra Waspada Mapolres Dumai jalan Sudirman Kota Dumai.

FGD ini mengangkat tema Pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme diwilayah kota Dumai. Turut disaksikan Div Humas Mabes Polri, yang diwakilkan Kombes Bagas dan jajaran.

Dihadapan para hadirin, Bagas menyampaikan terima kasihnya kepada undangan. Dia menjelaskan tujuan kegiatan yakni untuk meningkatkan pantauan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat khususnya di Kota Dumai.

“Tanggung jawab penanganan persoalan teroris bukan hanya tugas dari Kepolisian tapi juga tanggung jawab kita bersama dari pemerintah dan seluruh warga,” kata Bagas.

Karena itu, Bagas berharap, bagi masyarakat yang dapat untuk mendengar dan mencari informasi terkait bibit-bibit radikalisme di tengah-tengah masyarakat,” pinta Bagas.

Langkah awal, sebut Bagas, diharapkan agar keluarga dapat mengawasi putra putri dalam menggunakan sosial media, dengan tujuan supaya tidak sampai ikut menyebarkan berita yang belum terbukti kebenarannya (Hoax).

Dalam merusak keutuhan NKRI, para teroris, lanjut Bagas, tidak memandang agama.“Teroris itu melakukan aktifitasnya untuk kepentingan kelompok bertujuan menyebabkan teror,” tutur Bagas.

Karena itu, Bagas berhadap, agar forum ini penting untuk di ikuti untuk menambah pemahaman tentang pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme.

Sementara, hadir pemateri Makmun Radyid. Dia menjelaskan, bahwa virus radikalisme berwujud dalam bentuk mindset dan pola pikir, dan orang yang terpengaruh paham Radikal merasa tidak bersalah dan berpaham yang di amalkan tersebut adalah yang paling benar dan tidak menerima masukan dari orang lain baik dari ajaran agama dan pemikiran.

Untuk pencegahan masyarakat terpapar paham Radikalisme dan terorisme, ada dua pilar yang harus diantisipasi yakni pencegahan dan kemitraan.

Sejauh ini, lanjut Makmun, aspek ini bisa dilakukan siapapun tidak harus Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) dan Polri. Namun, membutuhkan kolaborasi didalam menjaga keutuhan NKRI.

“Untuk mempertahankan keutuhan NKRI, TNI Polri tidak bisa mempertahankan tanpa kolaborasi antara seluruh elemen bangsa,” papar Makmun.

Selanjutnya, penyampaian Aan Sentosa yang merupakan mantan napiter. Dihadapan peserta, ia mengingatkan dan mengajak masyarakat Dumai agar tidak bergabung dengan Teroris.

“Saya mengingatkan agar jangan sampai kita terpengaruh terorisme, mari kita jaga keutuhan NKRI, paham radikal dan teroris dapat merusak kehidupan dan keutuhan Bangsa kita ini,” pesannya.

Hal yang sama disampaika oleh Rangga (27), yang juga mantan napiter. Dia menegaskan bahwa teroris bukan Islam dan Islam bukan Teroris.

“Saya tegaskan bahwa teroris bukan Islam, dan Islam bukanlah teroris, mari bersama memerangi terorisme dan paham radikal yang dapat merusak kehidupan dan keutuhan Bangsa kita ini,” harapnya.(PI/CKR)

Banner-Top

Baca Juga

Berita Terkait

Whatsapp